SEJARAH RINGKAS BERDIRINYA PALASA

PALASA adalah singkatan dari pasiragung laksana sabilulungan, nama ini sengaja kami ambil agar mudah di ingat dan di hapal serta seakan membawa nuansa alam pedesaan yaitu pasiragung. Yang mana di desa terdapat sebuah bukit di sebelah selatan yang membentang dari timur hingga barat, yang cukup kita kenal yaitu munggang PALASA, untuk sekedar mengingatkan kita bahwa pada masa lalu di munggang PALASA itulah kita dapat melihat dan merasakan arti kebersamaan dan kedamaian sebagai warga pasiragung.
Pada saat fajar menyising sang surya memancarkan sinarnya, masyarakat pasiragung yang mayoritas adalah petani mulai sibuk dan siap untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Ada yang ke sawah, berkebun, bercocok tanam, mencari kayu bakar, bahkan berburu dan berbagai jenis kegiatan lainnya.
Di munggang PALASA itulah kita akan melihat suatu pemandangan yang sangat begitu indah. Laksana mimbar bebas atau suatu forum atau bahkan suatu majelis permusyawaratan rakyat bagi kaum petani pasiragung. Di sana mereka bertukar pikiran dan berbagai pengalaman serta saling memberikan pendapat, arahan, masukan, saran gagasan bahwa kritikan sekalipun mereka lontarkan serta di selingi canda dan tawa khas mereka secara sepontan, sebelum mereka melakukan aktivitas dan rutinitas mereka sehari-hari.
Akhirnya sekali lagi akan tampak dan terulang lagi pada sore harinya. Setelah mereka melakukan rutinitas kesehariannya, dikala sang surya mulai condong ke barat di hiasi indahnya panorama alam, mereka berkumpul kembali di munggang PALASA tersebut sebelum pulang kerumah masing-masing.
Walaupun nampak wajah-wajah lesu dan letih namun tidak akan mereka rasakan, yang ada di benak mereka hanyalah rasa optimis dan optimis serta selalu menjungjung tinggi sportifitas serta rasa kebersamaan, dan tentunya mereka berharap esok masih ada secercah harapan dan impian yang akan menjadi kenyataan.
Maka atas dasar hal tersebut diatas, kami sekelompok anak muda di jakarta tergerak hati untuk mewujudkan semua itu,akhirnya di bentuklah sebuah paguyuban yaitu PALASA.
Kami di jakarta sebenarnya hanyalah penerus cikal bakal PALASA ini berdiri. Padahal sebelum-belumnnya kira-kira 25 tahun yang lalu paguyuban seperti ini sudah ada di pasiragung yaitu atas dasar prakarsa saudar-saudara dan kawan-kawan, mereka berkeinginan untuk membuat suatu wadah sebagai alat pemersatu dan sarana untuk menuangkan aspirasi mereka terutama di bidang olahraga dan kesenian.
Namun sayangnya paguyuban tersebut tidak berjalan lama sebabnya oleh kesibukan dan eksodus besar-besaran paada pemuda pasiragung untuk mengadu nasib di daerah perantauan khususnya jakarta, sehingga akhirnya paguyuban tersebut bubar.
Pada saat fajar menyising sang surya memancarkan sinarnya, masyarakat pasiragung yang mayoritas adalah petani mulai sibuk dan siap untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Ada yang ke sawah, berkebun, bercocok tanam, mencari kayu bakar, bahkan berburu dan berbagai jenis kegiatan lainnya.
Di munggang PALASA itulah kita akan melihat suatu pemandangan yang sangat begitu indah. Laksana mimbar bebas atau suatu forum atau bahkan suatu majelis permusyawaratan rakyat bagi kaum petani pasiragung. Di sana mereka bertukar pikiran dan berbagai pengalaman serta saling memberikan pendapat, arahan, masukan, saran gagasan bahwa kritikan sekalipun mereka lontarkan serta di selingi canda dan tawa khas mereka secara sepontan, sebelum mereka melakukan aktivitas dan rutinitas mereka sehari-hari.
Akhirnya sekali lagi akan tampak dan terulang lagi pada sore harinya. Setelah mereka melakukan rutinitas kesehariannya, dikala sang surya mulai condong ke barat di hiasi indahnya panorama alam, mereka berkumpul kembali di munggang PALASA tersebut sebelum pulang kerumah masing-masing.
Walaupun nampak wajah-wajah lesu dan letih namun tidak akan mereka rasakan, yang ada di benak mereka hanyalah rasa optimis dan optimis serta selalu menjungjung tinggi sportifitas serta rasa kebersamaan, dan tentunya mereka berharap esok masih ada secercah harapan dan impian yang akan menjadi kenyataan.
Maka atas dasar hal tersebut diatas, kami sekelompok anak muda di jakarta tergerak hati untuk mewujudkan semua itu,akhirnya di bentuklah sebuah paguyuban yaitu PALASA.
Kami di jakarta sebenarnya hanyalah penerus cikal bakal PALASA ini berdiri. Padahal sebelum-belumnnya kira-kira 25 tahun yang lalu paguyuban seperti ini sudah ada di pasiragung yaitu atas dasar prakarsa saudar-saudara dan kawan-kawan, mereka berkeinginan untuk membuat suatu wadah sebagai alat pemersatu dan sarana untuk menuangkan aspirasi mereka terutama di bidang olahraga dan kesenian.
Namun sayangnya paguyuban tersebut tidak berjalan lama sebabnya oleh kesibukan dan eksodus besar-besaran paada pemuda pasiragung untuk mengadu nasib di daerah perantauan khususnya jakarta, sehingga akhirnya paguyuban tersebut bubar.
Maka atas prakasa para pendahulu kita, akhirnnya kami di jakarta berinisiatif untuk meneruskan keberadaan paguyuban tersebut yang ruang lingkupnya akan lebih luas di bandingkan dengan masa lalu, serta mencakup ke seluruh lapisan masyarakat baik itu di desa maupun di perantauan.
Maka di deklarasikan kembali paguyuban tersebut yaitu PALASA tepatnya pada hari minggu, tanggal 06 juni 2000, pukul 17.00 WIB,tepatnya di SMP 121 SEMPER dan di hadiri sebagai warga perantau pasiragung serta di saksikan oleh para sesepuh atau kokolot warga perantau pasiragung
Maka di deklarasikan kembali paguyuban tersebut yaitu PALASA tepatnya pada hari minggu, tanggal 06 juni 2000, pukul 17.00 WIB,tepatnya di SMP 121 SEMPER dan di hadiri sebagai warga perantau pasiragung serta di saksikan oleh para sesepuh atau kokolot warga perantau pasiragung























0 komentar: